Skip to main content

Bicara Tentang Cinta...

         Sungguh seakan terbius oleh rayuan manis celotehan cinta. Makna terdalam dari asal usul cinta, makin digali makin dicari maka cinta akan terus tersembunyi. Seakan dia malu mempertemukan cintanya. Terlukis dalam benak diri seorang jiwa bahwa dia tak berani bermain dalam cinta. Terkias dalam sanubari kasih, dia ingin melampiaskan akan cintanya. Kikisan cinta dan kasih mengukir sejuta anggapan tentang kehadiran rasa di hati, kerinduan dan keyakinan akan dia seseorang yang akan dicintai. Terkadang persepsi itu salah, terkadang persepsi itu bisa jadi benar. Siapa yang tau jika hati mulai berargument. Tulisan kata pun bisa dikalahkan, tatapan pun aku luluh seketika. Jika cinta hadir maka kapas putih pun bisa jadi ruyam. Hakikat cinta itu suci namun tak menyucikan. Terlalu banyak celah untuk dapat di singgahi oleh butiran-butiran hitam, layaknya debu dan pasir hitam. Jangan pernah melanggar hakikat cinta sejati, cinta yang abadi, cinta yang sempurna, dan cinta suci namun menyucikan jua
Cintailah dia dalam diammu, meski cinta dalam diam itu tak pernah membalasnya. Namun jika cinta maka dia akan datang untuk menyucikan cinta itu. Hingga hayat yang akan menjemput akan cinta itu sendiri.
Cintailah aku dalam diammu..
Cintailah dia dalam diammu..
Cintailah cinta dalam kesucianmu..
Agar cinta selalu dalam kecintaannya..
Meski cinta tak dapat ku raih dalam kesempurnaan..
Biarkan cinta yang mempererat akan cinta itu sendiri...
Cinta nan suci..
Cinta yang abadi

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pria-ku (Telah) Pergi

Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang selalu ada Pergi untuk selamanya Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang sangat disayangi Sudah tak dapat meraba wajahnya lagi Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang amat mencintai kita Pergi dan takkan kembali Meski terlihat berlebihan Tapi hiraukan paradigma itu Bahkan siapa yang ingin orang yang jelas mencintai dan menyayangi kita pergi? Bukan untuk sementara melainkan selamanya. Dialah satu-satunya pria yang saat ini tulus dengan cintanya Tanpa harap imbalan Tanpa minta balasan kasih sayang Biarpun orang yang dicintainya tak tau Bahwa setiap detik dan setiap sujudnya selalu terucap doa untuk yang dicintainya Siapa yang tak ingin kehilangannya??? Pria yang tangguh Pria yang selalu kuat Pria yang tak pernah menangis didepan yang dicintainya Kau tau pria itu? Dia adalah AYAH. Pria sejati untuk putrinya Pria yang tanpa lelah berjuang demi gadisnya Anganku pun tak mungkin ...

Ternyata Makan Upil Bagus untuk Kesehatan

Aneh Tapi Nyata - -   Dokter spesialis paru-paru asal Austria Prof Dr Friederich Bischinger pernah menyarankan orang untuk makan upil (kotoran hidungnya) sendiri karena diklaim bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Penemuan Prof Bischinger itu sempat menjadi kontroversial. Banyak orang awam dan paramedis yang menolak mentah-mentah teori Prof Bischinger dan mengatakan teori itu tidak masuk akal. Alasannya upil adalah kotoran yang menjijikkan karena lendir kering itu justru menjadi sampah karena berbahaya masuk dalam tubuh. Jika makan upil sama saja dengan makan semua organisme atau bakteri yang harusnya dikeluarkan melalui hidung. Tapi menurut Prof Bischinger mengupil dengan menggunakan jari-jari sendiri adalah sesuatu yang sehat, menyenangkan dan lebih sesuai dengan tubuh manusia. “Mengupil dengan menggunakan jari sendiri tentunya bisa menjangkau tempat yang tidak bisa dicapai jika menggunakan sapu tangan. Selain itu juga bisa menjaga hidung agar tetap bersih,” ujar Prof Bisch...

Jika Gelar Itu Telah Kuraih...

Tidak cukup jika hanya belajar di bangku sekolah saja. Setiap orang berhak untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Menggapai mimpinya hingga bergelar sarjana. Banyak orang yang ingin kuliah, tapi banyak juga yang tidak mendapatkan kesempatan kuliah. Memang kesempatan ini bergantung nasib. Bukan hanya tidak dapat kuliah saja, bahkan di luar sana banyak yang putus sekolah. Ada yang mengatakan bahwa hidup ini tidak adil. Beruntunglah bagi mereka yang diberi kesempatan untuk kuliah.                 Kebanyakan anak-anak yang putus sekolah bukan karena mereka tidak cerdas melainkan karena biaya pendidikan yang sangat tinggi. Hingga setelah lulus di bangku sekolah mereka melanjutkan untuk bekerja guna membantu keluarganya, memenuhi kebutuhan.                 Berbeda dengan beberapa anak yang mendapatkan kesempatan duduk di bangku kuliah. Be...