Tak ada kata indah selain mensyukuri akan
nikmat dan karunia-Nya. Menciptakan manusia dengan sejumlah perbadaan tak ada yang
sama antara satu inidividu dan individu lainnya. Terlebih satu keistimewaan aku
bisa diciptakan sebagai sosok wanita, dengan ketelitian dan kecintaan-Nya
menciptakan dan mengukir wanita dengan laksana cinta dan kasih-Nya.
Namun dengan segenap kerendahan hati aku malu
menjadi wanita, malu karena aku tak bisa menjadi seutuhnya wanita yang selalu
dalam dekapan cintaNya. Malu karena aku mengingkari predikat wanita itu seperti
apa, aku bukanlah sosok wanita yang sempurna aku hanyalah bingkaian ujung yang
sedang melangkah menjadi bingkaian wanita ang di selimuti akan kemuslimahannya.
Namun, akan lebih menyesal jika wanita itu
tidak menyadari akan kelebihannya dari pada makhluk ciptaan yang lainnya.
Mereka menyianyiakan hidup dengan kesenangan dunia semata.
Wanita sendiri yang mengibaratkan seperti tisu.
Wanita itu lembut, cepat rapuh, dan cepat kusut jika ada yang menyentuhnya.
Begitu juga dengan tisu dia sangat lembut dan halus, jika dia dipegang maka dia
akan kusut.
Nah, buat kita para wanita sejati,
tunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah wanita yang seutuhnya, dan Insya
Allah selalu diselimuti akan kemuslimahannya dan selalu berada dalam
rangkulan-Nya. Amiiinnn Insya Allah.
Banggalah
kita menjadi wanita sejati J
Comments
Post a Comment