Skip to main content

Dibalik Nama "Wanita"


Tak ada kata indah selain mensyukuri akan nikmat dan karunia-Nya. Menciptakan manusia dengan sejumlah perbadaan tak ada yang sama antara satu inidividu dan individu lainnya. Terlebih satu keistimewaan aku bisa diciptakan sebagai sosok wanita, dengan ketelitian dan kecintaan-Nya menciptakan dan mengukir wanita dengan laksana cinta dan kasih-Nya.
Namun dengan segenap kerendahan hati aku malu menjadi wanita, malu karena aku tak bisa menjadi seutuhnya wanita yang selalu dalam dekapan cintaNya. Malu karena aku mengingkari predikat wanita itu seperti apa, aku bukanlah sosok wanita yang sempurna aku hanyalah bingkaian ujung yang sedang melangkah menjadi bingkaian wanita ang di selimuti akan kemuslimahannya.
Namun, akan lebih menyesal jika wanita itu tidak menyadari akan kelebihannya dari pada makhluk ciptaan yang lainnya. Mereka menyianyiakan hidup dengan kesenangan dunia semata.
Wanita sendiri yang mengibaratkan seperti tisu. Wanita itu lembut, cepat rapuh, dan cepat kusut jika ada yang menyentuhnya. Begitu juga dengan tisu dia sangat lembut dan halus, jika dia dipegang maka dia akan kusut.
          Nah, buat kita para wanita sejati, tunjukkan kepada mereka bahwa kita adalah wanita yang seutuhnya, dan Insya Allah selalu diselimuti akan kemuslimahannya dan selalu berada dalam rangkulan-Nya. Amiiinnn Insya Allah.
Banggalah kita menjadi wanita sejati J

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Meulaboh, “…di siko lah kito belaboh… “

Meulaboh, Kota yang pernah terkenal karena bencana tsunami 2004 yang meluluh lantakkan sebagian besar kehidupan sosial dan infrastruktur kotanya. Kini Meulaboh hadir sebagai kota yang tengah membangun, membangun kembali jati dirinya sebagai sebuah kota yang mempunyai sejarah panjang sebagai salah satu identitas keberagaman yang ada di Aceh. Meulaboh juga kembali hadir sebagai sebuah kota yang ingin merubah pandangan dari kota penuh mistik menjadi kota penuh karakteristik.. dan pastinya Meulaboh juga hadir dalam deretan tulisan saya mengenai Aceh . Setelah mendapat respon yang positif dari tulisan Banda Aceh (Menyusuri Sejarah kota Banda Aceh) , Lhokseumawe (Lhokseumawe, Sejarah dan Kenangan yang Terlupakan) , Lamno (Pesona Lamno, Pesona Wanita Bermata Biru) dan Sabang (Sabang, dari Nol Kilometer, hingga Jutaan Keindahan) . Kini penelusuran sejarah akan menjejakkan kaki dan penanya ke sebuah kota tempat lahirnya Sang Pahlawan, Teuku Umar. Setelah membuka 3 buah buku tentang se

Era Modern Pola Pikir juga Berubah

Di era kehidupan modern sekarang siapa sih remaja yang nggak kenal dengan “pacaran”??         Yaah, pastinya hal ini sangat akrab dengan dunia remaja. Dulu di jaman saya masih SD saya belum mengerti dan mengenal pacaran itu seperti apa, tapi beda banget dengan jaman sekarang bukan hanya anak SD saja tapi anak-anak yang masih duduk di Taman Kanak-kanak pun sudah tahu pacaran itu apa dan seperti apa. Kalau bisa ditelusuri saya ingin tahu siapa sebenarnya yang menjadi provokator tentang pacaran dikenal oleh anak-anak yang di bawah umur, tapi kita nggak bisa langsung mencetuskan si A dan si B atau bahkan si C juga si D. Mungkin kita hanya bisa menyalahgunakan teknologi dan lingkungan. Ini hanya sebuah paradigma umum saja orang-orang meyalahkan. Tapi sebenarnya simple saja, banyak yang berpacaran mereka hanya mengikut trend saja. Mereka tidak melihat dampak dari sesudah berpacaran tersebut. Jadi, siapa juga yang harus disalahkan sebenarnya? Tak ada yang salah, hanya ilmu yang mereka p

Kenangan Lama

Tetap saja ketika tempat itu kulalui kenangan kita tak pernah mudah terhapus begitu saja dari ingatanku. Beberapa titik dari setiap ruang selalu saja menjadi primadona tersendiri untuk menebar senyum tipis diraut wajahku. Terbekas memang, meski kenangan bersama orang lain pernah kulalui tapi ini berbeda dengan cara kita berdua menikmati kota. Aku suka rindu datang ke sini, aku kadang suka mengulang adegan kecil yang mengundang tawa antara kita. Aku terlalu suka merasuk pada kenangan lama itu. Bagiku itu menjadi buah rinduku, mungkin. Entah apa sebabnya. Mungkin karena kamu begitu nyata, begitu banyak hal yang merubahkan sikapku padamu. Aku hingga lupa, bagaimana keadaan kita sebelumnya. Dulu tak secanggung hari kemarin. Suatu malam sebuah pesan ingin bertemu sampailah pada handphoneku. Kukabulkan malam itu, walau sebenarnya tak terlihat jelas alasan kuat apa untuk bertemu. Mungkin sebagai penebus rasa. Aku datang, kau pun begitu. Yang kugambarkan dari pertemuan itu adalah kikuk