Skip to main content

Ulang Tahunku


Tepat diulang tahunku sekitar 8 tahun yang lalu, aku lupa pastinya kapan. Seseorang yang belum lama dekat dan hanya mengenal dia sebagai kakak kelasku. Entah apa alasannya dia mendekatiku dulu. Kita berteman, berkomunikasi baik di dunia maya. Komunikasi yang hanya dua minggu sekali. Saat itu aku tinggal di pondok pesantren, tidak boleh membawa handphone dan hanya boleh keluar asrama dua minggu sekali. Seringnya dulu setelah jalan-jalan atau pulang ke rumah saudara aku mampir ke warung internet (warnet) yang tak jauh dari asrama.

Hari itu tanggal dan bulan lahirku. Usai libur panjang, tepat hari lahirku jadwal masuk asrama kembali. Orangtuaku mengantarkan aku hingga lingkungan asrama. Aku melewati POS PKD (Pos Keamanan Dayah) dan di sana terlihat jelas seseorang yang akhir-akhir ini sering berkomunikasi denganku dia sedang duduk bersama dua orang temannya. Jelas dan tidak samar. Dia melihatku datang dan turun dari mobil. Saat itu aku berusaha menghindar diri agar tak terlihat darinya.

Malam pertama di asrama.
Karena kamarku di bagian ujung dan kalau ada pengumuman dari PKD agark samar-samar suaranya, malam itu seperti biasanya asrama ribut dan ramai. Maklum saja, sudah lama tidak ketemu dan banyak hal yang harus diceritakan.

Esok paginya kami masuk sekolah. Saat di kelas kami masih sibuk bercerita begitu pun aku. Seorang teman menanyakan sesuatu padaku, “Eh semalam dapat paket apa?” tanya dia. “Paket apa emangnya? Ana nggak tau.” Jelasku. Lalu dia pun menjelaskan apa yang terjadi semalam. Ternyata seseorang memanggilku dengan menggunakan bahasa arab, memberitahukan bahwa ada paketan untukku dan itu dipanggil hingga berulang kali. Jelas saja aku nggak datang karena tidak mendengarnya. Jadi, jika anak-anak pondok yang menggunakan microphone pengumuman maka wajib memakai bahasa arab atau inggris haram menggunakan bahasa indonesia kecuali Bapak Satpamnya.

Langsung saja saat itu aku menuju POS PKD saat jam istirahat. Sesampai di sana terlihat jelas ada sebuah bingkisan yang tertulis namaku. Aku membawa bingkisan itu ke dalam kamarku dan membukanya. Awalnya aku kaget, ini yang ngasih niat nggak sih. Kok isinya kayak sampah. Semakin penasaran dengan isinya, dan aku pun membuka setiap balutan-balutan kertas yang ada sesuai petunjuk yang telah diberikan olehnya. Jadi setiap balutas kertas yang sudah kucel itu ada tulisannya, berupa pesan dan kata-kata darinya. Hingga dibagian paling bawah ada sepucuk surat dan sebuah hadiah ulang tahunku.
Aku menerimanya dan memakai hadiah itu sebagaimana permintaan dia.

*bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Nihon Go

Jepang adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan Indonesia. Akan tetapi Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luas negara Jepang adalah + 378.000km2 (ada pula yang menyebutkan hanya 370.000 km2). Itu berarti hanya 1/25 dari negara Amerika. Jepang   dimulai pada tahun 1603. Pada saat itu, Ieyasu yang telah berhasil menyatukan seluruh Jepang, membangun kekaisarannya di Edo, sekarang dikenal dengan Tokyo. Ieyasu mencoba membangun setiap aspek di negara ini sehingga negara ini mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Hasil dari politik yang dilakukan Ieyasu ini kemudian dimanfaatkan oleh Kekaisaran Tokugawa pada tahun 1639 dengan lahirnya Politik Isolasi. Latar belakang dari lahirnya Politik Isolasi ini banyaknya misionaris Kristen yang datang menyebarkan Agama Kristen. Berkembangnya Agama Kristen akan menjadi mimpi buruk bagi kekaisaran, oleh sebab itu Kaisar mengambil langkah untuk tidak berhubungan dengan negara asing, kecuali d...

Literasi Indonesia

Saat kita berada di ruang tunggu bandara atau tempat umum lainnya coba perhatikan orang-orang di sekeliling kita, apa yang mereka lakukan? Iya, mereka sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Mungkin jawaban kita akan sama, karena realitanya banyak yang seperti itu. Aksi menunduk massal ini sudah menjadi tren beberapa tahun terakhir, mereka pun ada yang lupa dengan kondisi sosial di sekitar mereka karena terlalu sibuk dengan gadgetnya. Apa kabar literasi Indonesia hari ini? Jika masyarakatnya masih enggan menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulisnya. Bung Hatta pernah mengatakan bahwa “ aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas. ” Kutipan ini menjadikan buku itu adalah kebebasan yang tanpa harus dicari-cari. Buku itu jendela, dan dengan membaca kita membuka cakrawala dunia. Di sana terkumpul seluruh informasi-informasi yang membuka pikiran kita. Tingkat minat baca di Indonesia hari ini sangatlah rendah, berdasarkan survei yang dilakukan oleh UNESCO tahun 2...