Skip to main content

Telahir Sebagai Anak Tunggal Adalah Hal Yang Luar Biasa!



Menjadi anak tunggal tak pernah terpikirkan olehmu, namun takdir ternyata menyuratkanmu untuk menjadi anak semata wayang bagi kedua orangtuamu. Bermacam-macam tanggapan miring yang orang-orang tuduhkan terhadapmu.
Banyak yang berkata bahwa menjadi anak tunggal tidak pernah enak. Selalu kesepian dan tak punya saudara kandung lain di rumah. Pun peranmu sebagai anak semata wayang selalu diidentikkan dengan sosok anak yang egois dan manja.
Tetapi namanya juga manusia, mereka hanya bisa melihat dari sisi luarnya aja. Namun sesungguhnya jadi anak tunggal pun tak semiring anggapan itu. Tak banyak orang tahu, bahwa sesungguhnya anak semata wayang punya sisi kehebatannya sendiri, yang belum tentu bisa didapat oleh anak-anak yang punya saudara kandung.

1.      Menjadi anak tunggal membuatmu sadar betapa besar pengorbanan dan kasih sayang kedua orangtua kepada buah hatinya.

Sebagai anak satu-satunya, orangtuamu akan memusatkan seluruh perhatiannya kepadamu. Tak adanya kakak ataupun adik, membuat orangtuamu tidak perlu membagi-bagi kasih sayangnya. Mereka menyadari bahwa hanya ada satu titipan yang Tuhan berikan dan paling berharga untuk mereka. Oleh karena itu, mereka melimpahkan semua kasih sayang dan perhatian yang mereka punya padamu.

Ayah dan ibumu akan sungguh-sungguh menjagamu dengan segenap hati dan kekuatan. Meskipun terkadang mereka sering bersikap protektif padamu, tapi itu semata-mata karena mereka tak ingin lalai dalam menjaga anak semata wayangnya. Kamu adalah sebuah keistimewaan bagi mereka, dan keberadaanmu melengkapi rumah tangga kecil mereka yang sudah mereka impikan sejak dulu.

2.      Segala kebutuhanmu memang selalu terpenuhi, tetapi semua itu semata-mata agar kamu bisa tumbuh jadi anak yang bisa diandalkan oleh orangtuamu kelak

Kebutuhanmu pun akan selalu tercukupi. Ayah dan ibumu rela mati-matian banting tulang untuk berusaha mencukupi semua kebutuhan dan keperluanmu. Kamulah satu-satunya tanggungan mereka. Apapun keinginanmu, selama mereka mampu untuk mewujudkannya, ayah dan ibumu akan sekuat tenaga memberikannya padamu.

Mulai dari kebutuhan pokok, pendidikan, hingga kebutuhan papanmu sebagai seorang anak. Tetapi, di balik semua itu ada tanggung jawab berat yang harus kamu pikul. Sebagai anak semata wayang yang selalu tercukupi, kamu harus bisa berlaku bijak terhadap apa yang sudah orangtua berikan padamu.

Memang semua keinginanmu tercukupi, tapi dengan segala keistimewaan dan kemewahan yang kamu dapatkan, kamulah satu-satunya tumpuan dan harapan orangtuamu kelak. Kemewahan yang diberikan oleh orangtuamu itu bukan bremaksud mendidikmu untuk jadi anak yang manja, tetapi semata-mata agar kamu bisa meneruskan perjuangan orangtuamu kelak ketika mereka sudah tak lagi punya banyak tenaga.

 

3.      Banyak yang bilang kamu manja, tapi sesungguhnya kamu adalah anak yang sangat mandiri. Kamu sanggup melakukan segala sesuatu seorang diri tanpa bantuan kakak ataupun adik.

“Anak tunggal pasti manja!”

Ungkapan itu udah tak asing lagi di telingamu, bahkan rasanya gendang telingamu sudah mati rasa setiap kali orang memanggilmu si anak manja. Sebagian besar orang akan mengatakan bahwa anak tunggal adalah anak yang manja karena selalu diperhatikan dan selalu dituruti maunya.

Tetapi sekali lagi, mereka yang berkata seperti itu sebenarnya tidak benar-benar tahu seperti apa sebenarnya seorang anak tunggal. Jika mereka sudi melihat lebih dalam lagi, mereka akan menyadari jika mselama ini mereka salah sangka. Ya, justru sebenarnya anak tunggal lebih mandiri, bahkan bisa lebih mandiri daripada kamu yang punya saudara.

Sebagai anak tunggal kamu terbiasa untuk melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan dari sosok kakak atau adik. Sejak kecil hingga dewasa, kamu mempelajari tentang kehidupan ini seorang diri. Jika mereka yang punya saudara kandung bisa menjadikan kakak-kakaknya sebagai panutan untuk meraih cita-cita, kamu melakukannya seorang diri.

Saat kamu sedang berada dalam sebuah masalah, tak ada pertolongan ataupun perlindungan dari kakak atau adik. Hanya kamu yang bisa melindungi dan menolong dirimu sendiri. Dan nyatanya sampai saat ini kamu bisa survive meskipun tak ada sosok kakak dan adik yang selalu kamu idam-idamkan. 

4.      Walau tak ada kakak yang bisa menjadi panutanmu, kamu bisa belajar sendiri untuk menjadi seorang anak yang beranggungjawab.

Karena anak tunggal terlalu diidentikkan dengan anak yang manja, tak pelak kamu pun sering dianggap sebagai orang yang sembrono, lalai, dan kurang bertanggung jawab. Lagi-lagi, kamu harus memikul anggapan miring yang sudah mereka tuduhkan padamu bahkan sebelum kamu lahir di dunia ini.

Seandainya saja orang-orang tahu, apa yang mereka tuduhkan padamu pada kenyataannya adalah sebaliknya. Anak tunggal justru adalah anak yang sangat bertanggung jawab. Jadi anak tunggal memaksamu untuk tumbuh jadi anak yang mandiri, dan sejak kecil kamu terbiasa melakukan apa-apa sendiri.

Oleh karena itu, kamu pun sudah terdidik untuk bertanggung jawab atas kehidupanmu sendiri dan bahkan orangtuamu. Tidak ada kakak atau adik yang mengingatkanmu untuk melakukan ini-itu. Dan itu pulalah yang membuatmu terbiasa dan mampu meng-handle kehidupanmu sendiri sebaik mungkin.

5.      Tak ada yang bisa membandingkanmu dengan saudara kandung yang lain. Karena itulah kamu punya rasa percaya diri yang sangat tinggi!
 
Kamu adalah satu-satunya titipan Tuhan yang sangat dijaga baik-baik oleh orangtuamu. Dalam kesempatan ini, tentu saja ayah dan ibumu tak akan menyia-nyiakannya begitu saja. Sebagai bentuk rasa syukurnya, ayah dan ibumu selalu memberikan kasih sayang dan juga dukungan 100 % untukmu.

Karena dukungan yang tak henti-hentinya mengalir dari orangtuamu itu, kamu tumbuh menjadi seorang anak yang begitu percaya diri dengan kemampuan sendiri. Sedari bayi hingga sedewasa ini, setiap kali kamu jatuh dan gagal, orangtuamu selalu mendorongmu untuk terus maju. Tak ada hal yang lebih penting bagi orangtuamu selain memberikanmu support.

Kamu punya banyak waktu untuk menunjukkan bakat dan kemampuanmu, tanpa harus bersaing dengan saudara kandung yang lainnya agar mendapatkan perhatian dari ayah dan ibu. Kamu juga tak pernah merasakan yang namanya dibanding-bandingkan dengan kakak atau adikmu. Itulah sebabnya kenapa kamu punya rasa percaya diri yang tinggi, karena kamu selalu bisa fokus untuk mengembangkan dirimu sendiri tanpa harus dibanding-bandingkan dengan sosok kakak ataupun adik.

Berterima kasihlah pada orangtua yang selalu ada untukmu. Kasih sayang dan perhatian mereka yang berlimpah ruah kepadamu membuatmu sadar bahwa kamu berarti bagi orangtua, dirimu sendiri, dan bahkan orang lain.

6.      Kamulah satu-satunya harapan dan ujung tombak kedua orangtuamu. Seumur hidupmu, kamu akan selalu bekerja keras melakukan yang terbaik untuk ayahh dan ibumu.

Sebagai anak tunggal, dirimu harus memikuli beban yang tidak dimiliki oleh anak yang memiliki saudara. Kamu adalah harapan satu-satunya bagi orangtuamu untuk menjadi yang penerus terbaik mereka. Saat sekolah sebisa mungkin kamu harus berprestasi, setidaknya kamu mendapatkan peringkat kelas yang baik. Saat kuliah, kamu merasa punya kewajiban untuk cumlaude. Dan saat bekerja pun kamu harus bisa mendapat pekerjaan terbaik dan gaji yang mencukupi untuk membiayai orangtua.

Kira-kira seperti itulah ambisi sang anak tunggal. Beban dan tuntutan inilah yang membuamu untuk selalu berusaha mengerjakan sesuatu dengan semaksimal mungkin. Jika tidak maksimal, kamu tidak bisa membanggakan dan membahagiakan orangtua. Mungkin sifatmu memang manja, tapi bukan berarti sikapmu lembek karena kamu selalu bekerja keras untuk melakukan yang terbaik untuk orangtuamu.

Walaupun setiap anak, baik yang tunggal ataupun bersaudara memiliki keinginan untuk membanggakan orangtua, namun tekad anak tunggal terlihat lebih keras. Pada saat orangtua sudah menua, hanya dialah satu-satunya harapan kedua orangtuanya.

7.      Kamu sadar tak ada saudara kandung yang bisa menemanimu di rumah, oleh karena itu kamu punya rasa penasaran yang luar biasa terhadap dunia luar.

Kelebihanmu yang ini pun tak banyak yang mengetahuinya. Diam-diam, kamu memiliki jiwa petualang. Kamu sadar penuh bahwa di rumah tak ada kakak maupun adik yang menemani, maka kamu pun punya inisiatif untuk mencari suasana baru yang dapat membawamu untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar dan mencari teman-teman baru sebanyak-banyaknya.

Berawal dari rasa kesepianmu, kamu senang untuk berpegian dan bereksplorasi bersama teman-temanmu, mencoba hal-hal baru, dan mencari pengalaman baru yang bisa mewarnai kehidupanmu. Bagimu, menjadi anak tunggal bukanlah alasan untuk tidak bisa merayakan serunya kehidupan ini. Daripada hanya terjebak kesepian di rumah, lebih baik pegi ke luar untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan. 

8.      Kamu punya cara pandang yang idealis. Bukan karena sombong, tapi itu semua agar kamu terpicu untuk bisa membalas semua jasa kedua orangtuamu.

Cara berpikirmu pun berbeda dari orang-orang lainnya. Kamu memiliki pandangan yang sesempurna mungkin untuk masa depanmu. Tak sekadar angan-angan saja, tapi kamu juga berusaha sekeras mungkin untuk bisa mewujudkan semua harpan dan cita-citamu yang idealis itu. Kamu sadar bahwa kamulah satu-satunya orang yang harus bisa membalas semua budi dan jasa orangtuamu.

Kamu selalu berpikir dan berusaha untuk mendapatkan perkerjaan yang bisa membawamu pada kehidupan yang mapan, pasangan hidup yang lebih baik, dan segala sesuatunya yang terbaik dalam hidupmu. Semua cita-cita dan kerja kerasmu untuk mewujudkannya selalu luar biasa.

Keidealisan inilah yang selalu memicumu untuk terus bekerja keras menaklukan hidup dan menjadi orang yang sukses, demi masa depan yang lebih baik, dan juga membanggakan kedua orangtuamu.

Untukmu anak semata wayang, bersyukurlah karena kamu memiliki karakter khusus yang membedakanmu dari anak lainnya. Anak tunggal tidak lagi identik dengan manja dan kesepian. Buktikanlah pada dunia bahwa kamu memiliki kepribadian yang baik yang tak patut untuk diremehkan. Peranmu sebagai anak tunggal memang tak mudah, tapi selalu ingatlah bahwa kehadiranmu begitu spesial di keluargamu.






Sumber : http://www.hipwee.com/daripembaca/tak-peduli-orang-menganggapmu-manja-terlahir-sebagai-anak-tunggal-adalah-hal-yang-luar-biasa-bagimu/?fb_ref=Default

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Imam Ibrahim Al-Bajuri

  Beliau adalah Burhanuddin Ibrahim al-Bajuri bin Syeikh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad. Beliau di lahirkan pada tahun 1198 hijriyah ( 1783 masehi ) di desa Bajur dari propinsi al-Munufiya Mesir. Beliau tumbuh dan membesar di pangkuan orang tuanya yang alim dan soleh, sebab itulah beliau senantiasa dididik dengan ilamu agama, beliau belajar al-Qur`an dan memperbaiki bacaannya kepada ayahnya sendiri. Pada tahun 1212 hijriyah beliau berangkat ke al-Azhar untuk menimba ilmu dari guru-gurunya, ketika itu umur beliau masih mencecah empat belas tahun, pada tahun 1213 hijriah ( 1798 masehi ) tentera francis telah menduduki Mesir sehingga membuat beliau keluar dari al-Azhar dan berdiam di Giza selama beberapa tahun, kemudian kembali lagi ke al-Azhar pada tahun 1216 hijriyah ( 1801 masehi ) setelah keluarnya Francis dari negeri Mesir. Guru-guru Syeikh Ibrahim al-Bajuri Di al-Azhar Imam Ibrahim al-Bajuri sangat giat dan tekun untuk belajar dari guru-guru yang ada ketika itu, beliau ...

Ketika AYAH...

Ketika Ayah sedih, aku menangis Ketika aku sedih, Ayah mengelusku Ketika Ayah lelah, aku datang mengurutmu Ketika aku lelah, Ayah menyuruhku istirahat Ketika Ayah sakit, aku menemanimu Ketika aku sakit, Ayah menjadi dokter Ketika Ayah pergi, aku sedih Ketika aku pergi, Ayah menoreh luka dihati Ketika Ayah tidur, aku terlelap disampingnya Ketika aku tidur, Ayah disampingku

Pengajar Beban atau Pengajar Uang?

Beberapa dari pengajar, mengajar merupakan beban, mengajar adalah berbagi, mengajar layaknya belajar dan mengajar hanya sebatas ilmu dibayar uang. Apakah setelah mengajar, pelajar akan memahami? Pengajar harus belajar seni, pengajar juga harus mengetahui rumor. Pengajar harus mengetahui target, siapa saja yang akan diajarkan. Mengapa? Seni dalam mengajar itu sangatlah penting, tentang bagaimana seorang pengajar menyampaikan materi yang disampaikan agar dapat dipahami dengan baik oleh pendengarnya. Kembali ke pernyataan awal, mengajar itu untuk apa? Part inilah seni mengajar sangatlah penting dan perlu di desain oleh seorang pengajar. Rumor dan humor menjadi part of important ketika progres mengajar. Agar pendengar tidak bosan dengan materi yang diajarkan. Sesekali selipkan humor yang dapat merefresh otak pendengar dan mengalihkan suasana belajar menjadi lebih santai. Pengajar juga harus mengetahui siapa yang akan ditemui ketika mengajar. Dimana pengajar dapat ...