Skip to main content

Mengenal ACEH...


Dari ujung Pulang Sumatera terdapat sebuah provinsi yang dikenal dengan julukan "Kota Serambi Mekkah" siapa yang tidak mengenalnya ? bahkan semua orang mengenalnya. Yah inilah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
            Dari ujung Pulang Sumatera terdapat sebuah provinsi yang dikenal dengan julukan "Kota Serambi Mekkah" siapa yang tidak mengenalnya ? bahkan semua orang mengenalnya. Yah inilah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dulunya sebelum Indonesia merdeka di sinilah kerajaan Samudera Pasai tepatnya di kota Lhoksemawe. Provinsi Aceh yang dulunya dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda yang kini telah gugur di medan perang, saat itu rakyat Aceh seperti kehilangan nafas mereka. Namun itu bukan berarti pertanda Aceh tak mampu berjaya lagi, dengan semangat dan dukungan maka Aceh semakin hari semakin membenahi. 
                Tepat pada 26 Desember 2004 provinsi ini tepatnya Banda Aceh, Aceh Jaya (Calang) dan Aceh Barat (Meulaboh) merupakan pusatnya tsunami yang saat itu melanda kota Serambi Mekkah ini. Banyak jiwa yang tak tertolongkan bencana yang menghanyutkan jutaan orang dalam gelombang air laut dan membuat para generasi penerus bangsa hanyut dalam hayalan itu trauma akan bencana besar itu. Akhir tahun 2004 itu Aceh Menangis ! eluruh penjuru dunia tertegun dan iba ketika tanyangan dan berita menggambarkan kondisi Aceh saat itu, dunia pun menangis. Atas partisipasi dari semua kalangan, Aceh pun terus membenah bangun dari keterpurukannya. Dan kini Aceh kembali menghiasi senyum kepada generasi penerus.




      Tugu Teuku Umar terletak di baratnya provinsi Aceh tepat di kota Meulaboh "Bumi Teuku Umar" mengapa tugu ini hanya berada di kota Meulaboh ? mungkin sebagian orang menanyakannya, karena Meulaboh adalah kota Teuku Umar dilahirkan ke dunia ini menjadi seorang pejuang dalam kemerdekaan mewakili Aceh, lebih tepatnya dia adalah pahlawan yang berasal dari Aceh. Saat ini tugu Teuku Umar ini terletak di dekat pantai kota, dulunya sebelum tsunami melanda kota ini posisi tugu tersebut terletak di tengah kota. Dan tugu ini merupakan objek wisatawan asing baik dalam negeri maupun luar negeri. Adanya perbenahan tugu ini sesudah tsunami, tapi tugu ini tidak hancur saat tsunami padahal jaraknya tidak terlalu jauh dari pesisir pantai. Perbenahan yang dilakukan pada tugu ini hanya mengecat ulang dan memperbaiki arsitektur yang rusak dan tidak kokoh lagi. Tugu ini merupakan bentuk kecintaan rakyat kepada Teuku Umar.


              

            Siapakah beliau? kenalkah anda? beliau adalah sosok pahlawan yang membela tanah air dan tanah rencong, beliau yang tak pernah lelah dan pantang menyerah demi rakyat yang di cintainya. Seorang pahlawan yang datang dan dilahirakan serta dikuburkan di kota Meulaboh ini, jika anda membaca keterangan pada gambar tugu diatas maka dengan mudah anda dapat menebaknya. Ini adalah foto dari Teuku Umar, pahlawan Aceh. 
           


           Sepertinya anda mengenal dengan foto ini, bukan ? Tapi dimana ya sering melihatnya ? di google juga banyak, saya aja download dari sana terima kasih www.google.com telah membantu saya untuk menemukan foto ini, karena saya dan nenek sampai buyut saya nggak ada yang koleksi fotonya, ya iyalah jaman dulu mana ada yang namanya kamera belum familiar seperti pada abad sekarang yang kehidupannya serba praktis. 
         Dia memang seorang pahlawan wanita, tapi namanya siapa?  Yah beliau adalah pahlawan wanita dari Aceh yang sangat berani, beliau tidak takut dengan apapun dalam pikirannya hanya satu rakyat Aceh harus terselamatkan. Cut Nyak Dhien itulah namanya, istri dari Teuku Umar. Dan kini beliau telah meninggal dunia akibat dalam medan perang.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Meulaboh, “…di siko lah kito belaboh… “

Meulaboh, Kota yang pernah terkenal karena bencana tsunami 2004 yang meluluh lantakkan sebagian besar kehidupan sosial dan infrastruktur kotanya. Kini Meulaboh hadir sebagai kota yang tengah membangun, membangun kembali jati dirinya sebagai sebuah kota yang mempunyai sejarah panjang sebagai salah satu identitas keberagaman yang ada di Aceh. Meulaboh juga kembali hadir sebagai sebuah kota yang ingin merubah pandangan dari kota penuh mistik menjadi kota penuh karakteristik.. dan pastinya Meulaboh juga hadir dalam deretan tulisan saya mengenai Aceh . Setelah mendapat respon yang positif dari tulisan Banda Aceh (Menyusuri Sejarah kota Banda Aceh) , Lhokseumawe (Lhokseumawe, Sejarah dan Kenangan yang Terlupakan) , Lamno (Pesona Lamno, Pesona Wanita Bermata Biru) dan Sabang (Sabang, dari Nol Kilometer, hingga Jutaan Keindahan) . Kini penelusuran sejarah akan menjejakkan kaki dan penanya ke sebuah kota tempat lahirnya Sang Pahlawan, Teuku Umar. Setelah membuka 3 buah buku tentang se

Era Modern Pola Pikir juga Berubah

Di era kehidupan modern sekarang siapa sih remaja yang nggak kenal dengan “pacaran”??         Yaah, pastinya hal ini sangat akrab dengan dunia remaja. Dulu di jaman saya masih SD saya belum mengerti dan mengenal pacaran itu seperti apa, tapi beda banget dengan jaman sekarang bukan hanya anak SD saja tapi anak-anak yang masih duduk di Taman Kanak-kanak pun sudah tahu pacaran itu apa dan seperti apa. Kalau bisa ditelusuri saya ingin tahu siapa sebenarnya yang menjadi provokator tentang pacaran dikenal oleh anak-anak yang di bawah umur, tapi kita nggak bisa langsung mencetuskan si A dan si B atau bahkan si C juga si D. Mungkin kita hanya bisa menyalahgunakan teknologi dan lingkungan. Ini hanya sebuah paradigma umum saja orang-orang meyalahkan. Tapi sebenarnya simple saja, banyak yang berpacaran mereka hanya mengikut trend saja. Mereka tidak melihat dampak dari sesudah berpacaran tersebut. Jadi, siapa juga yang harus disalahkan sebenarnya? Tak ada yang salah, hanya ilmu yang mereka p

Kenangan Lama

Tetap saja ketika tempat itu kulalui kenangan kita tak pernah mudah terhapus begitu saja dari ingatanku. Beberapa titik dari setiap ruang selalu saja menjadi primadona tersendiri untuk menebar senyum tipis diraut wajahku. Terbekas memang, meski kenangan bersama orang lain pernah kulalui tapi ini berbeda dengan cara kita berdua menikmati kota. Aku suka rindu datang ke sini, aku kadang suka mengulang adegan kecil yang mengundang tawa antara kita. Aku terlalu suka merasuk pada kenangan lama itu. Bagiku itu menjadi buah rinduku, mungkin. Entah apa sebabnya. Mungkin karena kamu begitu nyata, begitu banyak hal yang merubahkan sikapku padamu. Aku hingga lupa, bagaimana keadaan kita sebelumnya. Dulu tak secanggung hari kemarin. Suatu malam sebuah pesan ingin bertemu sampailah pada handphoneku. Kukabulkan malam itu, walau sebenarnya tak terlihat jelas alasan kuat apa untuk bertemu. Mungkin sebagai penebus rasa. Aku datang, kau pun begitu. Yang kugambarkan dari pertemuan itu adalah kikuk