Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Pria-ku (Telah) Pergi

Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang selalu ada Pergi untuk selamanya Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang sangat disayangi Sudah tak dapat meraba wajahnya lagi Bukan maksud berlebihan Ketika orang yang amat mencintai kita Pergi dan takkan kembali Meski terlihat berlebihan Tapi hiraukan paradigma itu Bahkan siapa yang ingin orang yang jelas mencintai dan menyayangi kita pergi? Bukan untuk sementara melainkan selamanya. Dialah satu-satunya pria yang saat ini tulus dengan cintanya Tanpa harap imbalan Tanpa minta balasan kasih sayang Biarpun orang yang dicintainya tak tau Bahwa setiap detik dan setiap sujudnya selalu terucap doa untuk yang dicintainya Siapa yang tak ingin kehilangannya??? Pria yang tangguh Pria yang selalu kuat Pria yang tak pernah menangis didepan yang dicintainya Kau tau pria itu? Dia adalah AYAH. Pria sejati untuk putrinya Pria yang tanpa lelah berjuang demi gadisnya Anganku pun tak mungkin

Nihon Go

Jepang adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan Indonesia. Akan tetapi Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luas negara Jepang adalah + 378.000km2 (ada pula yang menyebutkan hanya 370.000 km2). Itu berarti hanya 1/25 dari negara Amerika. Jepang   dimulai pada tahun 1603. Pada saat itu, Ieyasu yang telah berhasil menyatukan seluruh Jepang, membangun kekaisarannya di Edo, sekarang dikenal dengan Tokyo. Ieyasu mencoba membangun setiap aspek di negara ini sehingga negara ini mampu berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Hasil dari politik yang dilakukan Ieyasu ini kemudian dimanfaatkan oleh Kekaisaran Tokugawa pada tahun 1639 dengan lahirnya Politik Isolasi. Latar belakang dari lahirnya Politik Isolasi ini banyaknya misionaris Kristen yang datang menyebarkan Agama Kristen. Berkembangnya Agama Kristen akan menjadi mimpi buruk bagi kekaisaran, oleh sebab itu Kaisar mengambil langkah untuk tidak berhubungan dengan negara asing, kecuali denga

Aku Si Kota Tua

Aku sebuah kota tua Tak salah lagi, umurku juga sudah tua Aku melahirkan anak yang sudah bercicit-cicit Lagi dan lagi, aku hanyalah sebuah kota tua Bekas dari sebuah ibukota kerajaan Dulu aku merupakan tempat pertumpahan darah orang Hingga banyak orang tahu akulah pusat ibukota dari Kerajaan Mataram Islam Jika kalian para generasi penerus, haus akan sejarahku Datanglah kemari, ke sebuah daerah istimewa di Pulau Jawa Aku akan siap menyambut kalian dengan beragam budaya, cerita dan keramahan orang-orangnya Jangan sungkan dan segan Aku takkan mengecewakanmu Aku tahu betapa berharganya waktu jika kau datang mengunjungiku Begitulah waktuku dulu ketika aku mengukir sejarah untuk kalian telusuri Aku ada di masa lalu kalian Aku hadir di masa sekarang bersama kalian Dan aku tetap ingin hadir di masa depan bersama anak dan cucu kalian nanti Kuharap kalian tak melupakan warisan terdahulu yang dititipkan sejarah padaku Teruslah datang mencari dan sekedar mampir

PEREMPUAN bermuka (lebih) Ganda

Perempuan itu, menyebut nama ikatanku dalam menilai orang lain. Apakah itu layak? Bukankah kamu lebih beretika? Memahami hukum, tentunya kamu belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma. Tapi kamu seolah tak beradab. Apakah kakak yang sering kau agungkan itu tak mengajarkan tata krama itu padamu? Aku tak suka kau yang suka merendahkan orang lain. Kau menganggapku tak dewasa? Bahkan kau yang terlalu kekanak-kanakan. Mainmu terlalu picik dan lebih dari licik. Bukan cerdik atau cerdas. Ah, kita tak sederet untuk melawan. Lawanku bukan orang sepertimu, mungkin kau terlalu rendahan (maaf). Kau suka memancing orang demi kemenangan yang kau terima. Aku peduli? Tidak!