Skip to main content

Rindu (?)




Masih dapatkah aku datang dan menghampirimu lagi?
Mungkin seperti dulu, saat tak ada batasan
Saat kedekatan adalah hal biasa
Bukan maksudku untuk mengungkitkan itu kembali
Tapi aku rindu dulu.

Mungkin situasi sekarang sudah jauh berbeda dari yang dulu
Aku yang seakan ingin menjaga jarak denganmu
Namun, aku tak bisa
Ada hal yang memang membuatku rindu
Entah itu hanya sekedar rindu, atau memang rindu yang tak berujung.


Aku terlalu bergengsi
Berkata rindu saja terasa enggan
Karena sifatmu
Iya kamu yang selalu terlihat dingin.

Hati memang tak dapat berbohong
Namun ucapan bisa memalingkan dari apa yang dirasa
Kadang aku terlihat baik
Itu hanya di depanmu dan lainnya
Namun di belakang sana, aku rapuh
Layaknya orang yang lemah dan berputus asa

Jika hatiku yang berbicara
Dia akan berkata bahwa aku cemburu
Aku yang terbalut dengan pikiran tentangmu
Tentang rasa sedih dan sesalku
Tentang pertanyaan yang selama ini masih terbekas
“Mengapa bukan aku?”

Aku hanya sedang menguatkan hati
Menjaga hati dan perasaan yang telah diselimuti kesedihan
Aku memang tak sampai untuk merangkulmu
Biarlah orang lain, orang yang kini kau percaya
Mungkin dia lebih baik dariku
Karena aku juga ingin menjaga hatinya
Seperti dia menitipkan cinta padamu.

Meskipun kutahu,
Lamanya aku mengenal dirimu dibandingkan dia yang masih terlihat belia bersamamu.

                                                           ***



Writen By : Hida Unayaa


Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Meulaboh, “…di siko lah kito belaboh… “

Meulaboh, Kota yang pernah terkenal karena bencana tsunami 2004 yang meluluh lantakkan sebagian besar kehidupan sosial dan infrastruktur kotanya. Kini Meulaboh hadir sebagai kota yang tengah membangun, membangun kembali jati dirinya sebagai sebuah kota yang mempunyai sejarah panjang sebagai salah satu identitas keberagaman yang ada di Aceh. Meulaboh juga kembali hadir sebagai sebuah kota yang ingin merubah pandangan dari kota penuh mistik menjadi kota penuh karakteristik.. dan pastinya Meulaboh juga hadir dalam deretan tulisan saya mengenai Aceh . Setelah mendapat respon yang positif dari tulisan Banda Aceh (Menyusuri Sejarah kota Banda Aceh) , Lhokseumawe (Lhokseumawe, Sejarah dan Kenangan yang Terlupakan) , Lamno (Pesona Lamno, Pesona Wanita Bermata Biru) dan Sabang (Sabang, dari Nol Kilometer, hingga Jutaan Keindahan) . Kini penelusuran sejarah akan menjejakkan kaki dan penanya ke sebuah kota tempat lahirnya Sang Pahlawan, Teuku Umar. Setelah membuka 3 buah buku tentang se

Jika Gelar Itu Telah Kuraih...

Tidak cukup jika hanya belajar di bangku sekolah saja. Setiap orang berhak untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Menggapai mimpinya hingga bergelar sarjana. Banyak orang yang ingin kuliah, tapi banyak juga yang tidak mendapatkan kesempatan kuliah. Memang kesempatan ini bergantung nasib. Bukan hanya tidak dapat kuliah saja, bahkan di luar sana banyak yang putus sekolah. Ada yang mengatakan bahwa hidup ini tidak adil. Beruntunglah bagi mereka yang diberi kesempatan untuk kuliah.                 Kebanyakan anak-anak yang putus sekolah bukan karena mereka tidak cerdas melainkan karena biaya pendidikan yang sangat tinggi. Hingga setelah lulus di bangku sekolah mereka melanjutkan untuk bekerja guna membantu keluarganya, memenuhi kebutuhan.                 Berbeda dengan beberapa anak yang mendapatkan kesempatan duduk di bangku kuliah. Besar harapan dari mereka untuk mewujudkan bangsa ini menjadi lebih makmur. Itulah pesan dalam hati mereka untuk anak-anak yang berkesempatan kuliah. A

Mengenal ACEH...

            Dari ujung Pulang Sumatera terdapat sebuah provinsi yang dikenal dengan julukan "Kota Serambi Mekkah" siapa yang tidak mengenalnya ? bahkan semua orang mengenalnya. Yah inilah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dulunya sebelum Indonesia merdeka di sinilah kerajaan Samudera Pasai tepatnya di kota Lhoksemawe. Provinsi Aceh yang dulunya dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda yang kini telah gugur di medan perang, saat itu rakyat Aceh seperti kehilangan nafas mereka. Namun itu bukan berarti pertanda Aceh tak mampu berjaya lagi, dengan semangat dan dukungan maka Aceh semakin hari semakin membenahi.                  Tepat pada 26 Desember 2004 provinsi ini tepatnya Banda Aceh, Aceh Jaya (Calang) dan Aceh Barat (Meulaboh) merupakan pusatnya tsunami yang saat itu melanda kota Serambi Mekkah ini. Banyak jiwa yang tak tertolongkan bencana yang menghanyutkan jutaan orang dalam gelombang air laut dan membuat para generasi penerus bangsa hanyut dalam hayalan itu trauma akan