Skip to main content

Rindu (?)




Masih dapatkah aku datang dan menghampirimu lagi?
Mungkin seperti dulu, saat tak ada batasan
Saat kedekatan adalah hal biasa
Bukan maksudku untuk mengungkitkan itu kembali
Tapi aku rindu dulu.

Mungkin situasi sekarang sudah jauh berbeda dari yang dulu
Aku yang seakan ingin menjaga jarak denganmu
Namun, aku tak bisa
Ada hal yang memang membuatku rindu
Entah itu hanya sekedar rindu, atau memang rindu yang tak berujung.


Aku terlalu bergengsi
Berkata rindu saja terasa enggan
Karena sifatmu
Iya kamu yang selalu terlihat dingin.

Hati memang tak dapat berbohong
Namun ucapan bisa memalingkan dari apa yang dirasa
Kadang aku terlihat baik
Itu hanya di depanmu dan lainnya
Namun di belakang sana, aku rapuh
Layaknya orang yang lemah dan berputus asa

Jika hatiku yang berbicara
Dia akan berkata bahwa aku cemburu
Aku yang terbalut dengan pikiran tentangmu
Tentang rasa sedih dan sesalku
Tentang pertanyaan yang selama ini masih terbekas
“Mengapa bukan aku?”

Aku hanya sedang menguatkan hati
Menjaga hati dan perasaan yang telah diselimuti kesedihan
Aku memang tak sampai untuk merangkulmu
Biarlah orang lain, orang yang kini kau percaya
Mungkin dia lebih baik dariku
Karena aku juga ingin menjaga hatinya
Seperti dia menitipkan cinta padamu.

Meskipun kutahu,
Lamanya aku mengenal dirimu dibandingkan dia yang masih terlihat belia bersamamu.

                                                           ***



Writen By : Hida Unayaa


Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Imam Ibrahim Al-Bajuri

  Beliau adalah Burhanuddin Ibrahim al-Bajuri bin Syeikh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad. Beliau di lahirkan pada tahun 1198 hijriyah ( 1783 masehi ) di desa Bajur dari propinsi al-Munufiya Mesir. Beliau tumbuh dan membesar di pangkuan orang tuanya yang alim dan soleh, sebab itulah beliau senantiasa dididik dengan ilamu agama, beliau belajar al-Qur`an dan memperbaiki bacaannya kepada ayahnya sendiri. Pada tahun 1212 hijriyah beliau berangkat ke al-Azhar untuk menimba ilmu dari guru-gurunya, ketika itu umur beliau masih mencecah empat belas tahun, pada tahun 1213 hijriah ( 1798 masehi ) tentera francis telah menduduki Mesir sehingga membuat beliau keluar dari al-Azhar dan berdiam di Giza selama beberapa tahun, kemudian kembali lagi ke al-Azhar pada tahun 1216 hijriyah ( 1801 masehi ) setelah keluarnya Francis dari negeri Mesir. Guru-guru Syeikh Ibrahim al-Bajuri Di al-Azhar Imam Ibrahim al-Bajuri sangat giat dan tekun untuk belajar dari guru-guru yang ada ketika itu, beliau ...

Ketika AYAH...

Ketika Ayah sedih, aku menangis Ketika aku sedih, Ayah mengelusku Ketika Ayah lelah, aku datang mengurutmu Ketika aku lelah, Ayah menyuruhku istirahat Ketika Ayah sakit, aku menemanimu Ketika aku sakit, Ayah menjadi dokter Ketika Ayah pergi, aku sedih Ketika aku pergi, Ayah menoreh luka dihati Ketika Ayah tidur, aku terlelap disampingnya Ketika aku tidur, Ayah disampingku

Pengajar Beban atau Pengajar Uang?

Beberapa dari pengajar, mengajar merupakan beban, mengajar adalah berbagi, mengajar layaknya belajar dan mengajar hanya sebatas ilmu dibayar uang. Apakah setelah mengajar, pelajar akan memahami? Pengajar harus belajar seni, pengajar juga harus mengetahui rumor. Pengajar harus mengetahui target, siapa saja yang akan diajarkan. Mengapa? Seni dalam mengajar itu sangatlah penting, tentang bagaimana seorang pengajar menyampaikan materi yang disampaikan agar dapat dipahami dengan baik oleh pendengarnya. Kembali ke pernyataan awal, mengajar itu untuk apa? Part inilah seni mengajar sangatlah penting dan perlu di desain oleh seorang pengajar. Rumor dan humor menjadi part of important ketika progres mengajar. Agar pendengar tidak bosan dengan materi yang diajarkan. Sesekali selipkan humor yang dapat merefresh otak pendengar dan mengalihkan suasana belajar menjadi lebih santai. Pengajar juga harus mengetahui siapa yang akan ditemui ketika mengajar. Dimana pengajar dapat ...